Life

This is me, this is real

Proseskan dirimu, menjadi manusia yang lebih baik tiap harinya. Buat dirimu berguna untuk orang lain. Walau kadang sulit, namun bukan berarti tidak bisa. BISMILLAH

Mukamu Muka Dokter

Halo semua....
Semoga tetap dalam rahmat Allah Swt dalam melaksanakan semua  aktifitasnya. Amin

Ditahun ketiga kuliah di UIN Alauddin Makassar masih ada saja senior, junior dan bahkan teman sendiri yang bilang " Her. Mukamu itu cocok kalo jadi dokter, pake jas putih, kerjanya di rumah sakit"
Yah, kurang lebih intinya pernyataan yang sama.

Dari semester awal semuanya terus pertanyakan kenapa tidak ambil kedok saja???
Saya biasanya cuma nyengir bilang kalo "Kan mukaji yang kasih sembuh orang"
Hhahhaha 😄😄😄

Persiapan Film jadi dokter (Sendal Jepit Pelangi)


Well, mulai dari kecil juga anak-anak kalau ditanya mau jadi apa?? cita-citanya mau jadi apa?
Pasti jawabannya "Saya mau jadi dokter" kalo bukan pasti "Saya mau jadi Polisi" nah pasti ada juga bilang "Saya mau jadi artis"
Dari segi pengamatan saya anak-anak cenderung ingin menjadi seperti apa yang mereka lihat. Profesi diatas adalah profeesi yang selalu mereka temui di kehidupan sehari-hari.
Kalau sakit anak-anak pasti kedokter dan ingin juga menjadi orang memeriksa pasien dan memberikan obat.
Kalau anak-anak jalan-jalan atau pergi kesekolah dijalan pasti ketemu dengan polisi dan ingin seperti mereka yang mengatur jalannya lalu lintas dan menangkap penjahat.
Bagi anak-anak yang selalu menonton TV pasti tidak asing dengan beberapa artis yang ada dalam siaran tersebut dan ingin menjadi seperti mereka.
 
Diantara semua profesi tersebut, saya dipersiapkan menjadi dokter bahkan setelah kelas X harus pilih jurusan IPA alias kalau IPA walaupun mau masuk ke kuliah semua jurusan atau prodi bisa walaupun IPS. Nah kalo IPS tidak bisa masuk keperguruan tinggi yang punya prodi yang bersentuhan dengan Exact.
 
Guys, jadi dokter tidak jadi dokter semua tergantung rezeki dan passion.
Bahkan usaha saya masuk keperguruan tinggi lumayan keras. untuk jalur undangan (SNMPTN) saya tembak semua Kedokteran dan terkait dengan kesehatann. Pendaftaran tertulis (SBMPTN)pun sudah saya lalui dan pilihan yang tidak berbeda dari jalur undangan.
 
Universitas Negeri tidak tembus, dan saya kembali mencoba di Universitas Swasta di kota ini. Saya melakukan dengan maksimal dan hati saya terus berontak jadi dokter.
Bagaimana tidak, tidak ada sama skali ketertarikan dalam dunia exact.
Semakin mencoba masuk dan berusaha ke Fakultas Kedokterana hati terus berontak.
 
Walau kali ini yakin lulus, tes terakhir di Kedokteran tidak saya lakukan dan lebih memilih tes di UIN Alauddin Makassar.
 
Guys, nilai untuk biologi saya saja sangat tidak memungkinkan kepercayaan diri untuk masuk kedalam Fakultas yang menurut sebagian orang bergengsi. Remedial Biologi, Fisika, Kimia saja bersyukur dapat nilai standar. Nah bagaimana kalo di Kedokteran nanti????
Takutnya dituntut jadi malpraktek :D
 
 
Sudah disemester VI di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan saya tidak pernah menyesal masuk kedunia jurnalis dan broadcating karena inilah yang diebut passion. Waluapun juga tidak menjadi seorang dokter saya juga senang masih dianggap dokter walaupun cuman muka hehhe.
 
 
Cukup syukuri apa yang didapatkan sekarang bukan???
 
 

 

0 Post:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.