Life

This is me, this is real

Proseskan dirimu, menjadi manusia yang lebih baik tiap harinya. Buat dirimu berguna untuk orang lain. Walau kadang sulit, namun bukan berarti tidak bisa. BISMILLAH

Ayo Bahagia.

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Salam berbahagia untuk semua.
Salam berbahagia dan semoga kita termasuk orang-orang yang besyukur atas segala nikmatNya.

Kenapa harus Salam Bahagia???
Kenapa bukan salam Sejahtera??

Hey Kawan
Selain salam bahagia itu anti mainstream, salam bahagia juga itu agar mengingatkan kita untukselalu bahagia. Walau masih sedikit yang sadar bahwa hidup itu harus bahagia, tapi yang sedikit sadar itu setidaknya harus mengingatkan yang lain untuk bahagia. Dan rasanya saya Bahagia :D
(Eak... mengulang kata "bahagia" setidaknya secara perlahan menanamkan dalam alam bawah sadar).

Hari-hari kemarin setelah memasuki semester VII banyak sekali Mahasiswa di kampus yang mulai stres dan tidak bahagia karena tekanan skripsi, PPL, KKN, atau alasan lainnya.
Selain dari itu.  Semua punya masalahnya masing-masing yang bisa membuat tertekan secara batin.

Well...
Ketika merasa seperti itu, secara tidak sengaja menekan juga psikis sehingga kita akan berperilaku negatif, secara perlahan negatif itu akan merayap masuk kedalam diri kita.
Dan semua pasti sepakat apa-apa yang negatif itu tidak akan pernah baik.

"Kita tidak bertanggung jawab atas bahagia orang lain. Kita bertanggung jawab atas bahagia kita sendiri"

Bahagialah.
(Cici, Hera, Nunung, Pipi)

Kawan, 
Skripsi akan menjadi beban jika dianggap negatif. Seperti skripsi beratlah, susahlah, ribetlah.
Coba rasakan bedanya saat skripsi dianggap sebagai kesyukuran kita telah menapaki semester akhir dalam perkuliahan. Untuk ada diposisi ini tidak mudah orang lain lalui. 

Begitulah hidup kawan.
Kita kadang tidak sadar sedang diuji oleh Allah SWT, dalam satu kondisi yang kita anggap berat. Akhirnya mengeluh, malas, dan masa bodoh.
Padahal jawaban dari masalah yang membuat tertekan itu adalah "Syukur".

Jujur saja...
Saya 1 tahun hidup dengan poin negatif yang saya tuliskan di atas. 
Akhir dari semua itu adalah rasa gelisah, waswas, hampa dll.
Dari semua itu saya berMuhasabah diri, dan ternyata semuanya berasal dari dalam diri saya yang tidak bahagia.

Jangan sampai Kawan yang lain juga merasakan emosi negatif yang diakibatkan dari ketertekanan masalah. Masalah itu manusiawi, yang membedakan adalah cara kita menyikapinya. Semakin hari kita adalah pribadi yang dewasa.
Dewasa dalam artian kemarin adalah pelajaran yang harus diperbaiki hari ini, setidaknya dari kemarin tingkat kesabaran tingkat kesyukuran, tingkat keikhlasan bisa naik 1 poin.

Masalah akan benar terasa berat jika tidak segera diselesaikan.
Mari jadi manusia yang "bertambah" nilai positif dari dirinya.
Cara yang paling ampuh adalah BAHAGIA.

Bahagia > Tenang > Bersyukur > Ikhlas

Semoga bermanfaat.
Mari berbenah diri.
Saling tolong menolong dalam kebaikan.

0 Post:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.